بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Minggu, 08 Juli 2012

Karena 'Mati Lampu'


Malam ini, seperti malam-malam biasanya. Tidak ada yang berbeda, tidak ada sesuatu yang aneh, kecuali sebuah kehangatan yang tengah aku rasakan saat ini, kehangatan yang selama ini aku rindukan. Sebuah kehangatan yang mungkin tidak dapat dirasakan oleh setiap orang. Kehangatan yang bisa membuat hati ini sejuk, nyaman, dan betah berada dirumah. Ya…Kehangatan Keluarga….


Malam ini, gelap, setiap malam selalu gelap, ditambah dengan ‘mati lampu’ yang tak kunjung nyala menambah suasana gelap malam ini, hati ini.


Namun, gelapnya malam ini membawa hikmah yang begitu besar, yang terkadang banyak orang tidak sadar akan nikmat yang satu ini, kehangatan sebuah keluarga. Malam ini karena ‘mati lampu’, aku, kakakku, adekku, dan ibuku, umiku, berkumpul disebuah ruangan yang tidak terlalu besar, namun cukup untuk menampung kami berempat. Malam ini begitu spesial bagiku, akhirnya kami berempat dapat berkumpul dan bercanda tertawa bersama, sungguh nikmat yang luar biasa sekali dapat berkumpul bersama mereka.


Canda tawa khas keluargaku membuat malam ini tidak lagi gelap, membuat malam ini tidak lagi dingin, membuat malam ini terasa hangat, terasa menyejukkan.


Aku bersyukur masih memiliki keluarga. Memiliki seseorang yang selalu mendukungku, memiliki seseorang yang selalu mengingatkanku saat aku tersesat. Memiliki seseorang yang bisa membuatku sadar betapa berharganya hidup dalam kesederhanaan, dalam kehangatan keluarga.


Tak jarang sekarang ini banyak orang yang hidup sebatang kara. Yang tak tahu siapa orangtua mereka, yang tak tahu darimana mereka berasal, yang tahu rasanya kehangatan keluarga.


Malam ini, membuatku terenyuh karena suasana rumah. Selama ini dengan kesibukanku, kesibukan kakakku, kesibukan semua saudaraku, kami jadi jarang berkumpul seperti malam ini. Namun karena ‘mati lampu’ ini. Aku, bukan, tapi kami sadar betapa kehangatan keluarga itu benar-benar membuat hati kami menjadi hangat, menjadi sejuk.


Kelak aku akan mendirikan bahtera rumah tanggaku sendiri. Kelak aku akan menjadi kepala rumah tangga. Kelak aku akan memiliki keluarga, keluarga yang akan selalu memberikan kehangatan bagiku, bagi seluruh anggota keluargaku.

Untuk kamu….ya untuk KAMU….