بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Minggu, 24 Februari 2013

PERILAKU KONSUMEN, CONSUMER BEHAVIOUR IKK 231, 2013

AHMAD SOPIAN

Undergraduate Student Majoring in Agribusiness Department of Agribusiness
Faculty of Economics and Management
Bogor Agricultural University

Notes on Consumer Behaviour Class IKK 231

Perilaku konsumen merupakan tindakan seseorang dalam memilih barang dengan harga yang relatif murah namun dengan kualitas terbaik. Perilaku konsumen juga dapat dikatakan sebagai hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Perilaku konsumen berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diterapkan dalam beberapa hal, seperti merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik, dan membantu penyebaran ide diantara konsumen.

QUESTION - CONSUMER BEHAVIOR CLASS IKK 231 2013

Pertanyaan BAB IX (Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Konsumen)
Sejauh manakah peran kelembagaan keagamaan di Negara berkembang, khususnya negara muslim seperti Indonesia, dalam pemberantasan pelaku usaha yang merugikan masyarakat muslim ? Sebagai contoh masih banyak pelaku usaha yang masih menjual minuman keras secara bebas.

Pertanyaan BAB X (Budaya)
Indonesia dikenal sebagai negara konsumen. Betulkah demikian ? Lalu bagaimana cara agar Indonesia bisa mengubah budaya konsumtif menjadi budaya yang produktif ? Sebagai contoh Indonesia banyak mengimpor barang dari negara lain, misalnya sepeda motor.

Pertanyaan BAB XI (KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, SOSIAL, DAN EKONOMI KONSUMEN)
Terkadang produsen dapat salah sasaran mengenai target pasar yang dituju. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya angka penjualan. Bagaimanakah cara agar produsen atau pelaku bisnis tersebut  dapat meningkatkan penjualannya ? Misalnya dengan mengubah target pasarnya atau menarik produk tersebut dan me-rilis produk baru dengan target pasar yang sama ?

Based on Consumer Behavior Text Book by Ujang Sumarwan 
Picture1Picture2
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Lecturers of Consumer Behavior Class Semester  Feb – May  2013
ž Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSC (www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir Lilik Noor Yuliati
Ir. Retnaningsih, MS
Megawati Simanjuntak, SP, MS
                  Department of Family and Consumer Sciences
                              College of Human Ecology
                            Bogor Agricultural University

Kamis, 14 Februari 2013

Cinta Sejati

Akhirnya saya bisa menyempatkan waktu untuk kembali menulis. Pernahkah kalian merasakan indahnya jatuh cinta ? Saya yakin kalian pernah merasakannya atau mungkin saat ini kalian sedang dimabuk cinta. Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengenai kisah cintaku. Ya kisah cintaku.

Yang namanya jatuh cinta kepada seseorang pastilah ingin kekasih hati kita berada terus didekat kita, selalu menemani kita, dan selalu memberi kesejukan pada diri ini. Dan kita rela melakukan apa saja demi kebahagiaan sang pujaan hati kita, bukan betulkah begitu ? Setiap saat kita memikirkannya, masuk jam makan tidak lupa untuk mengucapkan selamat makan, waktunya tidur mengucapkan semoga mimpi indah, hingga selalu berdoa kepada Sang Khalik, Allah SWT, untuk selalu bersamanya agar langgeng hubungannya. Sungguh luar biasa kekuatan cinta itu.

Ketika cinta kita bertepuk sebelah tangan, sakit hati yang dirasa sungguh luar biasa. Makan terasa tidak enak, tidur terasa tidak nyenyak, terasa seperti ‘Dunia nggak adil buat GUE!’, hingga hajat yang kita buang pun membentuk wajahnya (maaf ini becanda). Saat-saat seperti ini paling senang mendengarkan lagu-lagu mellow, alias lagu-lagu galau. Yang katanya ‘lagu ini pas banget buat GUE!’. Intinya saat patah hati, semua aktivitas yang kita lakukan serasa hambar. Bukan begitu teman-teman ?

            Bagi saya yang bukan pujangga cinta, sakit hati adalah hal yang sudah biasa. Namun, ya masih terasa menyakitkan emang. Apalagi hanya bisa ‘Mencintai Dalam Diam’. Diam-diam cinta gitu ? bukan itu maksud dari Mencintai Dalam Diam. Istilah ini saya dapat dari salah satu sahabat saya, maksud dari Mencintai Dalam Diam yaitu mencintai seseorang tanpa harus mengungkapkannya hingga kita siap untuk melamarnya dan menjadikannya seorang istri, pendamping hidup, untuk selamanya.

            Saya yakin, Mencintai Dalam Diam bagi anak muda zaman sekarang pasti sangatlah susah. Namun, itulah yang seharusnya dilakukan. Pacaran itu dosa kalo dilakukan sebelum menikah. Maka dari itu, menikahlah ! (loh kenapa jadi nyuruh nikah ya ?).

Ok itu benar, namun hal yang paling ingin saya sampaikan adalah kebahagiaan, kebahagiaan sejati. Ini ada sebuah pepatah klasik, menurutnya jika kau ingin berbahagia selama 1 jam, maka tidurlah. Jika kau ingin berbahagia selama 1 hari, maka pergilah memancing. Jika kau ingin berbahagia selama 1 bulan, maka menikahlah. Jika kau ingin berbahagia selama 1 tahun, maka mintalah harta warisan. Dan jika kau ingin berbahagia selama-lamanya, maka cintailah Allah dan Rasul-Nya.

Teman-teman itulah kunci agar kita tidak merasakan sakit hati. Cinta kepada selain Allah dan Rasul-Nya hanyalah akan mendatangkan kekecewaan dan patah hati. Ini bukan berarti kita jangan mencintai sesama manusia, ini juga perlu. Namun yang harus diutamakan adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena cinta pada Allah dan Rasul-Nya lah yang akan memberikan kebahagiaan yang abadi bagi hati kita.