AHMAD SOPIAN
Undergraduate Student Majoring in Agribusiness Department of Agribusiness
Faculty of Economics and Management
Bogor Agricultural University
Notes on Consumer Behaviour Class IKK 231
Perilaku konsumen merupakan tindakan seseorang dalam memilih barang dengan harga yang relatif murah namun dengan kualitas terbaik. Perilaku konsumen juga dapat dikatakan sebagai hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Perilaku konsumen berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diterapkan dalam beberapa hal, seperti merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik, dan membantu penyebaran ide diantara konsumen.
QUESTION - CONSUMER BEHAVIOR CLASS IKK 231 2013
Pertanyaan BAB IX (Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Konsumen)
Sejauh manakah peran kelembagaan keagamaan di Negara berkembang, khususnya negara muslim seperti Indonesia, dalam pemberantasan pelaku usaha yang merugikan masyarakat muslim ? Sebagai contoh masih banyak pelaku usaha yang masih menjual minuman keras secara bebas.
Pertanyaan BAB X (Budaya)
Indonesia dikenal sebagai negara konsumen. Betulkah demikian ? Lalu bagaimana cara agar Indonesia bisa mengubah budaya konsumtif menjadi budaya yang produktif ? Sebagai contoh Indonesia banyak mengimpor barang dari negara lain, misalnya sepeda motor.
Pertanyaan BAB XI (KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, SOSIAL, DAN EKONOMI KONSUMEN)
Terkadang produsen dapat salah sasaran mengenai target pasar yang dituju. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya angka penjualan. Bagaimanakah cara agar produsen atau pelaku bisnis tersebut dapat meningkatkan penjualannya ? Misalnya dengan mengubah target pasarnya atau menarik produk tersebut dan me-rilis produk baru dengan target pasar yang sama ?
Based on Consumer Behavior Text Book by Ujang Sumarwan
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Lecturers of Consumer Behavior Class Semester Feb – May 2013
Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSC (www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir Lilik Noor Yuliati
Ir. Retnaningsih, MS
Megawati Simanjuntak, SP, MS
Department of Family and Consumer Sciences
College of Human Ecology
Bogor Agricultural University
Minggu, 24 Februari 2013
Kamis, 14 Februari 2013
Cinta Sejati
Akhirnya saya bisa menyempatkan waktu
untuk kembali menulis. Pernahkah kalian merasakan indahnya jatuh cinta ? Saya
yakin kalian pernah merasakannya atau mungkin saat ini kalian sedang dimabuk
cinta. Kali ini saya akan berbagi pengalaman mengenai kisah cintaku. Ya kisah
cintaku.
Yang namanya jatuh cinta kepada
seseorang pastilah ingin kekasih hati kita berada terus didekat kita, selalu
menemani kita, dan selalu memberi kesejukan pada diri ini. Dan kita rela
melakukan apa saja demi kebahagiaan sang pujaan hati kita, bukan betulkah
begitu ? Setiap saat kita memikirkannya, masuk jam makan tidak lupa untuk
mengucapkan selamat makan, waktunya tidur mengucapkan semoga mimpi indah,
hingga selalu berdoa kepada Sang Khalik, Allah SWT, untuk selalu bersamanya agar
langgeng hubungannya. Sungguh luar biasa kekuatan cinta itu.
Ketika cinta kita bertepuk sebelah
tangan, sakit hati yang dirasa sungguh luar biasa. Makan terasa tidak enak,
tidur terasa tidak nyenyak, terasa seperti ‘Dunia nggak adil buat GUE!’, hingga
hajat yang kita buang pun membentuk wajahnya (maaf ini becanda). Saat-saat
seperti ini paling senang mendengarkan lagu-lagu mellow, alias lagu-lagu galau.
Yang katanya ‘lagu ini pas banget buat GUE!’. Intinya saat patah hati, semua
aktivitas yang kita lakukan serasa hambar. Bukan begitu teman-teman ?
Bagi saya
yang bukan pujangga cinta, sakit hati adalah hal yang sudah biasa. Namun, ya
masih terasa menyakitkan emang. Apalagi hanya bisa ‘Mencintai Dalam Diam’.
Diam-diam cinta gitu ? bukan itu maksud dari Mencintai Dalam Diam. Istilah ini
saya dapat dari salah satu sahabat saya, maksud dari Mencintai Dalam Diam yaitu
mencintai seseorang tanpa harus mengungkapkannya hingga kita siap untuk
melamarnya dan menjadikannya seorang istri, pendamping hidup, untuk selamanya.
Saya yakin,
Mencintai Dalam Diam bagi anak muda zaman sekarang pasti sangatlah susah.
Namun, itulah yang seharusnya dilakukan. Pacaran itu dosa kalo dilakukan
sebelum menikah. Maka dari itu, menikahlah ! (loh kenapa jadi nyuruh nikah ya
?).
Ok itu benar, namun hal yang paling
ingin saya sampaikan adalah kebahagiaan, kebahagiaan sejati. Ini ada sebuah
pepatah klasik, menurutnya jika kau ingin berbahagia selama 1 jam, maka
tidurlah. Jika kau ingin berbahagia selama 1 hari, maka pergilah memancing.
Jika kau ingin berbahagia selama 1 bulan, maka menikahlah. Jika kau ingin
berbahagia selama 1 tahun, maka mintalah harta warisan. Dan jika kau ingin
berbahagia selama-lamanya, maka cintailah Allah dan Rasul-Nya.
Teman-teman itulah kunci agar kita tidak merasakan
sakit hati. Cinta kepada selain Allah dan Rasul-Nya hanyalah akan mendatangkan
kekecewaan dan patah hati. Ini bukan berarti kita jangan mencintai sesama
manusia, ini juga perlu. Namun yang harus diutamakan adalah cinta kepada Allah
dan Rasul-Nya. Karena cinta pada Allah dan Rasul-Nya lah yang akan memberikan
kebahagiaan yang abadi bagi hati kita.
Langganan:
Postingan (Atom)